Deddy Prasetyo : Fisioterapis Sangat Berperan Pulihkan Kondisi Fisik Alcaraz

Deddy Prasetyo, pelatih tenis nasional. (foto : heri purwata)
Deddy Prasetyo, pelatih tenis nasional. (foto : heri purwata)

YOGYAKARTA, INDOTENIS.COM — Carlos Alcaraz yang menjadi juara di Roland Garros 2024 mengungkapkan keberhasilanya berkat kerjasama yang baik antara Alcaraz dan tim kepelatihannya. Sebab banyak kendala yang dihadapi Alcaraz sebelum bertanding di French Open 2024.

Namun tim kepelatihannya dapat membangkitkan motivasi dan memulihkan kondisi fisiknya sehingga Alcaraz bisa menjadi juara. Alcaraz menyebut timnya bukan sekedar sebuah tim kepelatihan, tetapi mereka dianggapnya sebagai keluarga.

Read More

Alcaraz mengungkapkan sebulan sebelum Roland Garros 2024, mengalami cedera. Saat bertanding di Madrid, Spanyol, Alcaraz mengalami tidak enak badan. Kondisi ini memunculkan keraguan pada Alcaraz dan saat tiba di Paris tidak banyak berlatih.

Menurut Deddy Prasetyo, pelatih tenis nasional, seorang petenis profesional papan atas selalu mempunyai traveling-team. Mereka membantu petenis profesional dalam segala persiapan menghadapi event-event penting.

“Apalagi kalau pemain memiliki seorang fisioterapis di dalam tim kepelatihannya. Karena nilai sebenarnya dari tim kepelatihan datang dari seseorang yang membantu dalam hal pemulihan kondisi fisik (recovery) saat pemain bertanding pada event-event besar,” kata Deddy Prasetyo kepada indotenis.com, Senin (10/6/2024).

Deddy menjelaskan pemulihan adalah bagian penting untuk mencapai tahap akhir dari suatu turnamen. Kecepatan pemulihan itu yang memberikan keunggulan ekstra bagi para bintang elit. “Pentingnya pemulihan tidak ada duanya saat seorang pemain profesional berada pada level yang semakin tinggi,” tandas Deddy.

Deddy menambahkan, semua petenis yang mengikuti tour pasti berada dalam kondisi prima seusai bertanding. “Jika kondisi fisik mereka tidak pulih dengan baik dan lolos ke babak berikutnya, maka dia sudah tertinggal satu set lebih dulu,” kata Deddy.

Karena itu, kata Deddy, jika petenis mencapai babak berikutnya, dia harus berusaha untuk menjadi lebih bugar. Salah satu caranya, makan lebih sehat, memulihkan diri lebih baik di antara pertandingan, dan terus berusaha menyempurnakan permainannya.

Di semifinal, kata Deddy, Alcaraz harus berjuang selama empat jam,10 menit untuk mengalahkan petenis Italia, Jannik Sinner 2-6, 6-3, 3-6, 6-4, 6-3, pada Jumat (7/6/2024). Sehingga Alcaraz hanya memiliki waktu relatif singkat untuk recovery menghadapi pertandingan lima set di partai final melawan Alexander Zverev, Ahad (9/6/2024).

Menurut Deddy, memiliki pelatih atau fisioterapis, apalagi bisa memiliki keduanya (pelatih dan fisioterapis), merupakan sebuah kemewahan bagi sebagian besar pemain. Sebab bila memiliki pelatih dan fisioterapis ongkos yang harus ditanggung petenis yang melakukan tour semakin tinggi.

“Para pemain yang sanggup memiliki traveling team adalah pemain elite dunia (Top 10). Karena mereka sanggup memenangkan banyak matches dalam setiap turnamen dengan prize money yang besar. Selain itu, pemain Top 10 biasanya juga mendapatkan uang tampil (appearance fee) yang cukup besar pula,” kata Deddy. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *