BAGI TRI PRASETYO, turnamen tenis Pandoyono Cup 2023 yang menyediakan hadiah dua motor matic dan uang total Rp 20 juta menjadi penyemangat dirinya untuk giat berlatih tenis. Warga Kalurahan Sedangsari, Kapanewon Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini merasakan termotivasi untuk menambah waktu bermain tenis.
“Turnamen tenis Pandoyono Cup itu merupakan agenda tahunan. Sehingga ketika mendekati turnamen akan lebih giat berlatih. Tidak hanya saya, tetapi anggota MTC lain juga begitu, giat berlatih,” kata Tri Prasetyo di Lapangan Tenis Menoreh Kalisoko, Kulonprogo, Sabtu (22/7/2023).
Tahun 2022, Tri Prasetyo juga mengikuti Pandoyono Cup. Namun nasibnya tidak berhasil menjadi juara. Tri Prasetyo bersama pasangannya menempati urutan nomor 9 atau sebagai juru kunci.
Pada turnamen kali ini, Tri Prasetyo yang berpasangan dengan Agus berupaya untuk memperbaiki peringkat dan tidak ingin di nomor terakhir lagi. “Persiapan khusus tidak ada. Tetapi karena kita satu klub sering ketemu dan latihannya rutin saja. Semakin dekat dengan turnamen lebih intensif. Setiap sore kangsenan. Pandoyono Cup merupakan ini puncak dari latihan setiap hari,” kata Tri Prasetyo yang juga anggota Polri ini.
Tri Prasetyo mengaku bisa bermain tenis berkat jasa Pandoyono, seorang Carik Kalurahan Sendangsari yang membuat lapangan tenis di dekat rumahnya sekitar tahun 1978. “Lapangan tenis Minggir itu sudah lama banget. Saya belum lahir lapangan itu sudah ada,” kata Tri Prasetyo.
Tri Prasetyo menceritakan ketertarikannya bermain tenis. Sebelum bermain tenis, Tri Prasetyo memiliki hobi bermain sepakbola. Namun karena lututnya cedera dan beresiko jika bermain bola maka ia memutuskan beralih ke olahraga tenis. “Saya berlatih tenis mulai tahun 2006. Berlatih secara otodidak dengan anggota MTC,” ujarnya. (*)